selamat datang
SELAMAT DATANG DI KELURAHAN PENJARINGAN, KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA
TUGAS KAMI MELAYANI ANDA DENGAN BENAR
TUGAS KAMI MELAYANI ANDA DENGAN BENAR
Jumat, 16 Desember 2011
Selasa, 08 November 2011
Sabtu, 05 November 2011
Berita Umum Lingkungan
Lurah Penjaringan
minta semua komponen serius hadapi penilaian Adipura
Jakarta (Media Informasi Penjaringan) Lurah Penjaringan,
Kecamatan Penjaringan Jakarta utara ,
Drs. Rony Jarpiko meminta semua komponen masyarakat termasuk para Ketua RT dan
RW bekerja keras untuk meraih Adipura.”Pengalaman tahun lalu harus
ditingkatkan, kita tidak bisa berbuat sesuatu untuk Adipura dalam sekejap tapi mulai hari ini kita harus
sudah siap tempur, untuk berbenah” kata Lurah Penjaringan, Drs. Rony Jarpiko
saat berbincang santai dengan
tantang Persiapan Menghadapi Penilaian Adipura 2011/1012
beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penilaian adipura bukan mutlak merupakan parameter dari hasil
kesigapan segenap masyarakat , pemerintah kelurahan dan semua elemen yang
terkait di dalamnya dalam mewujudkan K3 (Kebersihan, Ketertiban, &
Keindahan). Melainkan sebagai sarana
penyemangat untuk mewujudkan lingkungan bersih indah dan sehat.
“Target sebenarnya dalam mewujudkan K3 adalah guna
meningkatkan kenyamanan dan kesehatan serta ketertataan lingkungan” kata Rony
Jarpiko.
Rony Jarpiko meminta
kepada seluruh elemen Kelurahan untuk
turun kelapangan guna melakukan pemantauan dan langsung melakukan aksi
dengan kerja bhakti rutin bersama masyarakat
di setiap minggu pagi serta malakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
hari Jumat dari jam 08.00 wib Sampai 08.30 wib.
”Dengan melakukan aksi langsung di lapangan kita sekaligus
dapat mengevaluasi kekurangannya untuk segera
bisa diperbaiki. Jangan
leha-leha, jangan tenang-tenang aja tapi harus ditangani serius,” tegasnya.
Di samping itu, Rony meminta kepada para penanggung jawab
titik lokasi penilaian untuk mulai
melakukan pembenahan lingkungannya dengan meningkatakan Ketertiban, Kebersihan
dan Keindahan (K3). lingkungan. Dan secara bersama-sama dengan pemerintah
kelurahan untuk menjaga serta membuat penghijauan dengan penanaman pohon serta
potisasi . .
“Peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan serta ketertiban di
lingkungan perlu ditingkatkan” tegas Rony
Di ahir perbincangan Suprapto menjelaskan bahwa untuk
mengantisipasi dan menekan angka serangan wabah demam berdarah, pihaknya sudah
melaksanakan pengasapan (Fogging) di
semua lingkungan RT/ Rw yang terkena zona merah DBD di wilayah Kelurahan
Penjaringan (Toto Cy)
Berita Kegiatan Kelurahan
Layanan KTP Mobile Diserbu Warga Penjaringan
PENJARINGAN (Media Informasi Penjaringan) – Ratusan warga Penjaringan, Jakarta Utara
menyerbu layanan KTP mobile yang digelar Sudin Dukcapil Pemkot Jakarta
Utara kantor RW 11, Penjaringan. Warga umumnya mengaku tak
menyia-nyiakan waktu untuk bisa mengurus KTPnya yang sudah habis masa
berlakunya.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pelayanan KTP mobile terutama
bagi kami warga yang disibukan berbagai aktivitas di jam kerja” kata
Mista 30.
Warga RT 01/011, Penjaringan, Jakarta Utara mengakui, KTP miliknya
itu memang minggu depan sudah habis. Sementara itu jika hari biasa dia
tak bisa mengurus karena pekerjaannya tidak bisa ditinggalkannya.
Dengan adanya layanan Ktp mobila ini dirinya mengaku sangat terbantu.
Disamping dirinya libur, layanan juga tak jauh dari rumahnya bahkan
dalam melakukan pengurusan itu tidak memakan waktu lama.
“Alhamdulillah baru beberapa saat datang dan mendaftar tak lama
kemudian KTP saya sudah jadi. Kalau di kelurahan pasti lama karena harus
antri dan waktunya tidak ada,” jelasnya.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Kartika, karyawan disalah
satu bank Swasta ini mengaku terbantu dengan adanya layanan KTP mobile.
Menurutnya, dia berencana hari Senen besok akan ngurus KTP dan akan
mengganti KK, tapi karena kebetulan dekat rumahnya ada layanan ini
dirinya tak menyia-yiakan.
“Saya sangat bersyukur banget karena tidak harus capek-capek. Kekantor kelurahan mengurus KTP dan KK,”jelasnya.
Sementara itu Kasudin Dukcapil Edison Sianturi didampingi Lurah
Penjaringan, Rony Jarpiko mengatakan, layanan ini merupakan program
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pelayanan yang bersentuhan dengan
masyarakat. Diharapkan dengan layanan ini seluruh masyarakat umumnya DKI
Jakarta dan khususnya Jakarta Utara memiliki identitas jelas.
“Layanan ini memang sangat membantu warga. Ini disamping layanannya
cepat juga bersentuhan dengan masyarakat. Jadi saat ini layanan kita
balik, bukan warga yang datang minta dilayanin tapi pelayan yang
datang,”jelas Edison.
Sedangkan Rony Jarpiko Lurah Penjaringan mengaku sangat senang dengan
antusias warganya terhadap layanan KTP mobile. “Saya tak menyangka
kalau warga begitu antusias melakukan pengurusan KTP di layanan
ini,”jelas Rony Jarpiko. ***
Berita Umum
Sejarah Jakarta
Bicara masalah kota Jakarta, kita langsung
ingat dengan peristiwa yang terjadi pada 30 Mei 1619 silam. Dimana
ketika itu di Pelabuhan Sunda Kelapa, dentuman meriam dari atas kapal
dagang milik Kompeni Belanda (VOC) dibawah pimpinan JP Coen terdengar
cukup dasyat. Sasarannya adalah Pangeran Wijayakrama, penguasa Jayakarta
saat itu. Dikarenakan begitu dasyatnya serangan kapal (VOC), Pangeran
Wijayakrama terpaksa menyingkir bersama para pengikutnya. Dampak dari
serangan terebut cukup besar hampir seluruh bangunan hancur rata dengan
tanah dan hanya tinggal beberapa bangunan yang masih berdiri sehingga
membuat kota Jakarta yang sebelumnya ramai berubah bagaikan kota mati.
Setelah merasa menguasai seluruh Jayakarta, untuk mengantisipasi serangan Sultan Agung dari Mataram yang kala itu masih kuat menguasai wilayah Jawa, JP Coen membangun kastil (sebuah bangunan segi empat mirip puri). Bangunan itu mirip benteng pertahanan dengn luas kurang lebih 3,5 hektar dimana setiap sudutnya diperkuat dengan baluarti (bastion) yang masing-masing dilengkapi dengan beberapa moncong meriam. Bangunannya membentang di sebelah utara terletak di tepi pantai, sebelah barat di tepi Timur muara Ciliwung, clan di sisi luar Selatan, clan Timur dibangunlah parit-parit. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi serangan dari Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung yang masih kuat menguasai wilayah Jawa.
Dibawah kekuasaannya, JP Coen merombak
tatanan yang telah ada. Dulunya banyak para pedagang dibawah pimpinan
Fatahillah yang berdagang di Jayakarta. Tapi sejak saat itu terpaksa
menyingkir karena JP Coen melarang mereka untuk berdagang di wilayah itu
dan keberadaan mereka diganti dengan para pedagang yang berasal dari
Belanda. Padahal Jayakarta pada saat itu menjadi pusat perdagangan Asia
dan Eropa.
Dari sebelah Timur Ciliwung, JP Coen membangun kota ala bangunan Belanda. Pada tahun 1612 nama Jayakarta pun dirubah menjadi Batavia. Hingga sekarang dapat dilihat dari bentuk arsitektur bangunan kuno dikawasan kota Jakarta Barat yang telah menjadi cagar budaya.
Dari sebelah Timur Ciliwung, JP Coen membangun kota ala bangunan Belanda. Pada tahun 1612 nama Jayakarta pun dirubah menjadi Batavia. Hingga sekarang dapat dilihat dari bentuk arsitektur bangunan kuno dikawasan kota Jakarta Barat yang telah menjadi cagar budaya.
Pada perkembangan selanjutnya, Sultan
Agung mengadakan serangan yang bertubi-tubi. Walaupun semua itu dapat
dipatahkan oleh JP Coen dengan politik devide et imperanya. Kekuasaan
Belanda makin kuat lagi setelah berhasil menaklukkan Malaka dari
kekuasaan Portugis dan beberapa kerajaan nusantara seperti Banten dan
Mataram. Hampir seluruh wilayah Jawa menjadi kekuasaannya dengan Batavia
sebagai pusat pengendali pemerintahan.
Batavia juga pernah dikuasai Inggris pada tahun 1811. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Setelah adanya konvensi London, pada tahun 1824 wilayah jajahan Belanda dikembalikan lagi oleh Inggris. Dan sebaliknya, Inggris hanya menguasai wilayah Malaka dan sekitarnya. Belanda dengan leluasa memonopoli dagang lewat VOC.
Pada tahun 1947, bangsa asing hendak menjamah kembali. Demi kelanjutan perjuangan pada tahun 1949, Jogyakarta menggantikan kedudukan Jakarta sebagai pusat perjuangan bangsa. Berkat kebulatan tekad, maka setahun kemudian Jakarta kembali memegang peranannya sebagai Ibukota Negara RI. Ketetapan ini diperkuat dengan Undang Undang tahun 1964.
Batavia juga pernah dikuasai Inggris pada tahun 1811. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Setelah adanya konvensi London, pada tahun 1824 wilayah jajahan Belanda dikembalikan lagi oleh Inggris. Dan sebaliknya, Inggris hanya menguasai wilayah Malaka dan sekitarnya. Belanda dengan leluasa memonopoli dagang lewat VOC.
Pada tahun 1947, bangsa asing hendak menjamah kembali. Demi kelanjutan perjuangan pada tahun 1949, Jogyakarta menggantikan kedudukan Jakarta sebagai pusat perjuangan bangsa. Berkat kebulatan tekad, maka setahun kemudian Jakarta kembali memegang peranannya sebagai Ibukota Negara RI. Ketetapan ini diperkuat dengan Undang Undang tahun 1964.
Langganan:
Postingan (Atom)